Perkembangan-Komik-di-Indonesia
4 April 2014 | 09:56 wib
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
Siaran Interaktif di RRI Semarang: “Perkembangan Komik di Indonesia”
Narasumber, Kustri Sumiyardana, S.S.,
M.Hum. dan Sutarsih, S.Pd., menyampaikan materi pada siaran yang dipandu
oleh Saudara Heri Haryono.
Komik adalah cerita bergambar dan
termasuk dalam karya sastra populer. Kemunculan awal komik sudah ada
sejak zaman Jawa kuno, misalnya pada relief Candi Borobudur dan
Prambanan. Namun, gambar-gambar pada relief-relief itu tidak disertai
dengan tulisan. Kemunculan awal komik juga sudah ada pada pertunjukan wayang beber
yang berupa gulungan-gulungan gambar berisi adegan-adegan yang
diceritakan oleh dalang. Hal itu merupakan penggalan materi yang
disampaikan oleh Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum. sebagai narasumber
dalam siaran interaktif Bina Bahasa dan Sastra Indonesia di Programa 1
RRI Semarang pada 8 April 2014, pukul 20.00-21.00.
Siaran yang dipandu oleh Saudara Heri
Haryono tersebut mengangkat tema "Perkembangan Komik di Indonesia".
Lebih lanjut, Kustri mengatakan bahwa komik di Indonesia muncul sebelum
Perang Dunia II dan dipengaruhi oleh cerita dari negeri Barat dan
Tiongkok. Genre komik Indonesia dibagi menjadi roman remaja, fiksi
ilmiah, persilatan, perjuangan, cerita rakyat, komik wayang, dan komik
humor.
Sementara itu, Sutarsih, S.Pd. yang
menjadi narasumber pendamping menyatakan bahwa komik merupakan bagian
dari sastra populer. Cerita dalam komik menampilkan tokoh yang benar
akan mendapatkan kemenangan dan yang salah akan celaka. Perkembangan
komik mencapai puncaknya pada tahun 1970-an dan mengalami penurunan pada
tahun 1990-an. Hal itu disebabkan oleh kuatnya serbuan komik-komik dari
luar yang lebih diminati dan ditambah budaya lisan yang lebih kuat
daripada budaya tulis.
Melalui siaran tersebut diharapkan
masyarakat mengetahui perkembangan komik di Indonesia. Dengan demikian,
masyarakat akan lebih mengenal komik-komik dan penulis-penulis tanah
air. Hal itu dapat memicu kecintaan masyarakat terhadap perkembangan
sastra populer tersebut sehingga masyarakat lebih mengapresiasi dengan
baik karya-karya dalam negeri.
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
14 April 2014 | 09:56 wib
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
Siaran Interaktif di RRI Semarang: “Perkembangan Komik di Indonesia”
Narasumber, Kustri Sumiyardana, S.S.,
M.Hum. dan Sutarsih, S.Pd., menyampaikan materi pada siaran yang dipandu
oleh Saudara Heri Haryono.
Komik adalah cerita bergambar dan
termasuk dalam karya sastra populer. Kemunculan awal komik sudah ada
sejak zaman Jawa kuno, misalnya pada relief Candi Borobudur dan
Prambanan. Namun, gambar-gambar pada relief-relief itu tidak disertai
dengan tulisan. Kemunculan awal komik juga sudah ada pada pertunjukan wayang beber
yang berupa gulungan-gulungan gambar berisi adegan-adegan yang
diceritakan oleh dalang. Hal itu merupakan penggalan materi yang
disampaikan oleh Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum. sebagai narasumber
dalam siaran interaktif Bina Bahasa dan Sastra Indonesia di Programa 1
RRI Semarang pada 8 April 2014, pukul 20.00-21.00.
Siaran yang dipandu oleh Saudara Heri
Haryono tersebut mengangkat tema "Perkembangan Komik di Indonesia".
Lebih lanjut, Kustri mengatakan bahwa komik di Indonesia muncul sebelum
Perang Dunia II dan dipengaruhi oleh cerita dari negeri Barat dan
Tiongkok. Genre komik Indonesia dibagi menjadi roman remaja, fiksi
ilmiah, persilatan, perjuangan, cerita rakyat, komik wayang, dan komik
humor.
Sementara itu, Sutarsih, S.Pd. yang
menjadi narasumber pendamping menyatakan bahwa komik merupakan bagian
dari sastra populer. Cerita dalam komik menampilkan tokoh yang benar
akan mendapatkan kemenangan dan yang salah akan celaka. Perkembangan
komik mencapai puncaknya pada tahun 1970-an dan mengalami penurunan pada
tahun 1990-an. Hal itu disebabkan oleh kuatnya serbuan komik-komik dari
luar yang lebih diminati dan ditambah budaya lisan yang lebih kuat
daripada budaya tulis.
Melalui siaran tersebut diharapkan
masyarakat mengetahui perkembangan komik di Indonesia. Dengan demikian,
masyarakat akan lebih mengenal komik-komik dan penulis-penulis tanah
air. Hal itu dapat memicu kecintaan masyarakat terhadap perkembangan
sastra populer tersebut sehingga masyarakat lebih mengapresiasi dengan
baik karya-karya dalam negeri.
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
14 April 2014 | 09:56 wib
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-IndonesiaSiaran Interaktif di RRI Semarang: “Perkembangan Komik di Indonesia”
Narasumber, Kustri Sumiyardana, S.S.,
M.Hum. dan Sutarsih, S.Pd., menyampaikan materi pada siaran yang dipandu
oleh Saudara Heri Haryono.
Komik adalah cerita bergambar dan
termasuk dalam karya sastra populer. Kemunculan awal komik sudah ada
sejak zaman Jawa kuno, misalnya pada relief Candi Borobudur dan
Prambanan. Namun, gambar-gambar pada relief-relief itu tidak disertai
dengan tulisan. Kemunculan awal komik juga sudah ada pada pertunjukan wayang beber
yang berupa gulungan-gulungan gambar berisi adegan-adegan yang
diceritakan oleh dalang. Hal itu merupakan penggalan materi yang
disampaikan oleh Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum. sebagai narasumber
dalam siaran interaktif Bina Bahasa dan Sastra Indonesia di Programa 1
RRI Semarang pada 8 April 2014, pukul 20.00-21.00.
Siaran yang dipandu oleh Saudara Heri
Haryono tersebut mengangkat tema "Perkembangan Komik di Indonesia".
Lebih lanjut, Kustri mengatakan bahwa komik di Indonesia muncul sebelum
Perang Dunia II dan dipengaruhi oleh cerita dari negeri Barat dan
Tiongkok. Genre komik Indonesia dibagi menjadi roman remaja, fiksi
ilmiah, persilatan, perjuangan, cerita rakyat, komik wayang, dan komik
humor.
Sementara itu, Sutarsih, S.Pd. yang
menjadi narasumber pendamping menyatakan bahwa komik merupakan bagian
dari sastra populer. Cerita dalam komik menampilkan tokoh yang benar
akan mendapatkan kemenangan dan yang salah akan celaka. Perkembangan
komik mencapai puncaknya pada tahun 1970-an dan mengalami penurunan pada
tahun 1990-an. Hal itu disebabkan oleh kuatnya serbuan komik-komik dari
luar yang lebih diminati dan ditambah budaya lisan yang lebih kuat
daripada budaya tulis.
Melalui siaran tersebut diharapkan
masyarakat mengetahui perkembangan komik di Indonesia. Dengan demikian,
masyarakat akan lebih mengenal komik-komik dan penulis-penulis tanah
air. Hal itu dapat memicu kecintaan masyarakat terhadap perkembangan
sastra populer tersebut sehingga masyarakat lebih mengapresiasi dengan
baik karya-karya dalam negeri.
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
4 April 2014 | 09:56 wib
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
Siaran Interaktif di RRI Semarang: “Perkembangan Komik di Indonesia”
Narasumber, Kustri Sumiyardana, S.S.,
M.Hum. dan Sutarsih, S.Pd., menyampaikan materi pada siaran yang dipandu
oleh Saudara Heri Haryono.
Komik adalah cerita bergambar dan
termasuk dalam karya sastra populer. Kemunculan awal komik sudah ada
sejak zaman Jawa kuno, misalnya pada relief Candi Borobudur dan
Prambanan. Namun, gambar-gambar pada relief-relief itu tidak disertai
dengan tulisan. Kemunculan awal komik juga sudah ada pada pertunjukan wayang beber
yang berupa gulungan-gulungan gambar berisi adegan-adegan yang
diceritakan oleh dalang. Hal itu merupakan penggalan materi yang
disampaikan oleh Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum. sebagai narasumber
dalam siaran interaktif Bina Bahasa dan Sastra Indonesia di Programa 1
RRI Semarang pada 8 April 2014, pukul 20.00-21.00.
Siaran yang dipandu oleh Saudara Heri
Haryono tersebut mengangkat tema "Perkembangan Komik di Indonesia".
Lebih lanjut, Kustri mengatakan bahwa komik di Indonesia muncul sebelum
Perang Dunia II dan dipengaruhi oleh cerita dari negeri Barat dan
Tiongkok. Genre komik Indonesia dibagi menjadi roman remaja, fiksi
ilmiah, persilatan, perjuangan, cerita rakyat, komik wayang, dan komik
humor.
Sementara itu, Sutarsih, S.Pd. yang
menjadi narasumber pendamping menyatakan bahwa komik merupakan bagian
dari sastra populer. Cerita dalam komik menampilkan tokoh yang benar
akan mendapatkan kemenangan dan yang salah akan celaka. Perkembangan
komik mencapai puncaknya pada tahun 1970-an dan mengalami penurunan pada
tahun 1990-an. Hal itu disebabkan oleh kuatnya serbuan komik-komik dari
luar yang lebih diminati dan ditambah budaya lisan yang lebih kuat
daripada budaya tulis.
Melalui siaran tersebut diharapkan
masyarakat mengetahui perkembangan komik di Indonesia. Dengan demikian,
masyarakat akan lebih mengenal komik-komik dan penulis-penulis tanah
air. Hal itu dapat memicu kecintaan masyarakat terhadap perkembangan
sastra populer tersebut sehingga masyarakat lebih mengapresiasi dengan
baik karya-karya dalam negeri.
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
4 April 2014 | 09:56 wib
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf
Siaran Interaktif di RRI Semarang: “Perkembangan Komik di Indonesia”
Narasumber, Kustri Sumiyardana, S.S.,
M.Hum. dan Sutarsih, S.Pd., menyampaikan materi pada siaran yang dipandu
oleh Saudara Heri Haryono.
Komik adalah cerita bergambar dan
termasuk dalam karya sastra populer. Kemunculan awal komik sudah ada
sejak zaman Jawa kuno, misalnya pada relief Candi Borobudur dan
Prambanan. Namun, gambar-gambar pada relief-relief itu tidak disertai
dengan tulisan. Kemunculan awal komik juga sudah ada pada pertunjukan wayang beber
yang berupa gulungan-gulungan gambar berisi adegan-adegan yang
diceritakan oleh dalang. Hal itu merupakan penggalan materi yang
disampaikan oleh Kustri Sumiyardana, S.S., M.Hum. sebagai narasumber
dalam siaran interaktif Bina Bahasa dan Sastra Indonesia di Programa 1
RRI Semarang pada 8 April 2014, pukul 20.00-21.00.
Siaran yang dipandu oleh Saudara Heri
Haryono tersebut mengangkat tema "Perkembangan Komik di Indonesia".
Lebih lanjut, Kustri mengatakan bahwa komik di Indonesia muncul sebelum
Perang Dunia II dan dipengaruhi oleh cerita dari negeri Barat dan
Tiongkok. Genre komik Indonesia dibagi menjadi roman remaja, fiksi
ilmiah, persilatan, perjuangan, cerita rakyat, komik wayang, dan komik
humor.
Sementara itu, Sutarsih, S.Pd. yang
menjadi narasumber pendamping menyatakan bahwa komik merupakan bagian
dari sastra populer. Cerita dalam komik menampilkan tokoh yang benar
akan mendapatkan kemenangan dan yang salah akan celaka. Perkembangan
komik mencapai puncaknya pada tahun 1970-an dan mengalami penurunan pada
tahun 1990-an. Hal itu disebabkan oleh kuatnya serbuan komik-komik dari
luar yang lebih diminati dan ditambah budaya lisan yang lebih kuat
daripada budaya tulis.
Melalui siaran tersebut diharapkan
masyarakat mengetahui perkembangan komik di Indonesia. Dengan demikian,
masyarakat akan lebih mengenal komik-komik dan penulis-penulis tanah
air. Hal itu dapat memicu kecintaan masyarakat terhadap perkembangan
sastra populer tersebut sehingga masyarakat lebih mengapresiasi dengan
baik karya-karya dalam negeri.
Sumber: (est/reu-mol/sur)
- See more at: http://www.balaibahasajateng.web.id/index.php/read/home/detail/198/Siaran-Interaktif-di-RRI-Semarang-Perkembangan-Komik-di-Indonesia#sthash.TAIk3UHi.dpuf