Pakoban 2014: Menjaga Konsistensi Industri Komik Indonesia
Bandung ,
18 Mar 2014
Industri
komik di Indonesia semakin menunjukkan perkembangan pesatnya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya berbagai perhelatan besar di tanah air seperti
Cergambore, Mangafest, Popcon Asia, Anime Festival Asia (AFA), Hellofest, Comifuro (Comic Frontier), dan tentu saja dua perhelatan akbar di akhir tahun 2013: Kompetisi Komik Indonesia dan Kompetisi Penciptaan Karakter Lokal Indonesia yang disponsori oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Demi menjaga konsistensi dalam pengembangan industri komik
di Indonesia, Komunitas Pelaku dan Pemerhati Komik Lokal (Komikara)
bekerjasama dengan komik.bdg menyelenggarakan Pasar Komik Bandung 2014
(Pakoban2014). Pakoban2014 yang diadakan pada Sabtu-Minggu (15-16/3/14)
itu bertempat di Grand Floor dan First Floor, Braga City Walk. Selain
bisa membeli berbagai macam jenis komik, lego actionfigure, dan merchandise, pengunjung Pakoban2014 juga bisa ikut di dalam beberapa talkshow interaktif dengan komikus-komikus kreatif yang telah mencatat sukses dalam dunia perkomikan tanah air.
Pengunjung yang telah berbelanja komik-komik favorit mereka tampak langsung mengambil posisi duduk untuk mengikuti jalannya talkshow pertama. Talkshow pertama itu diisi oleh Komik Fantasteen, Garudayana Saga 3, dan 101 Lika-liku Anak Kos yang dimulai pada pukul 14.00 WIB di panggung utama. Talkshow berikutnya diisi oleh Muslim Show yang sekaligus menuntaskan kegiatan Pakoban2014 di panggung utama.
Pada hari kedua tepatnya Minggu (16/3/14) pegunjung Pakoban2014 tampak lebih ramai, baik di panggung utama maupun di bazar. Di bazar, puluhan penerbit buku komik serta komunitas-komunitas komik ikut langsung memasarkan karya mereka. Dari bazar Pakoban2014 di Grand Floor, pengunjung dapat membeli komik-komik berkualitas buatan anak muda Indonesia. Salah satu yang menjadi favorit pengunjung ialah komik si Juki. Si Juki sendiri, tokoh lucu dan unik yang dilahirkan oleh komikus Faza Meonk. Si Juki, seorang anak laki-laki yang hidup di lingkungan adat Betawi itu tidak hanya melakoni perannya di balik susunan kertas-kertas, ia juga ikut berkicau di media sosial seperti Twitter dan Facebook untuk menyapa penggemarnya atau menyampaikan ide-ide kreatifnya. Melalui buku dan sosial media tersebut, si Juki menjadi salah satu tokoh komik yang sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Menggunakan username @JukiHoki, si Juki telah memiliki follower Twitter hingga mencapai angka 47.000 akun.
Selain si Juki terdapat juga stand komik Nusantaranger yang juga berada di Ground Floor Braga City Walk. Nusantaranger adalah salah satu komik yang menceritakan tentang lima pemuda Indonesia yang diberi kekuatan khusus dari lima pulau besar di Indonesia untuk melawan Kelana atau entitas jahat yang ingin menguasai Marcapada. Terlihat banyak pengunjung yang membeli komik Nusantaranger untuk mengetahui rangkaian kisah menariknya.
Beberapa workshop dan talkshow di hari kedua pun tampak lebih ramai. Komunitas pelaku komik juga terlihat saling bertukar pikiran di depan panggung utama. Mereka mengambil kesempatan tersebut untuk saling menginspirasi dan tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kolaborasi. Pada pukul 10.00 WIB, di panggung utama terdapat workshop menulis cerita pendek untuk komik. Disambung dengan talkshow mengenai kemampuan membagi waktu dalam berkarya komik dan mengurus waktu-waktu pribadi. Setelah itu, juga terdapat talkshow mengenai HAKI dalam industri kreatif dan talkshow mengenai potensi ekonomi web comic.
Kreator tokoh si Juki, Faza Meonk mengaku sangat menyambut perhelatan komik kali ini. Menurutnya, Pasar Komik Bandung 2014 bisa menjadi mesin pengembang industri komik di Indonesia. Sehingga, tambah Faza, penerbit-penerbit yang ada di Indonesia tertarik untuk ikut berkontribusi dalam menerbitkan komik-komik karya anak bangsa. “Saya sangat percaya jika komikus-komikus tetap konsisten dan terus meningkatkan kualitas, komik-komik Indonesia akan sampai pada masa emasnya,” tutur Faza Meonk kepada Indonesia Kreatif.
Sementara itu, hal serupa juga diungkapkan oleh Imansyah Lubis, ketua penyelenggara Pasar Komik Bandung 2014. “Saat ini, industri komik sedang bagus-bagusnya. Khususnya, sejak dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2005 tentang industri kreatif. Dan pada 2013 lalu, terdapat sub direktorat khusus dalam menampung pergerakan industri komik, animasi, game, dan film yang berada dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Oleh sebab itu, saya melihat banyak sekali kesempatan untuk berkarir di industri komik,” ujar Imansyah kepada Indonesia Kreatif.
Imansyah Lubis mengharapkan kegiatan seperti Pasar Komik Bandung 2014 bisa dilakukan lebih sering dan lebih banyak. “Kita mesti membuat sesering mungkin kegiatan komik seperti Pakoban2014 ini. Kita undang berbagai pelaku kreatif, penikmat komik, dan komunitas-komunitas pecinta Jepang di Indonesia untuk ikut mengerakkan industri komik di Indonesia, jika kita bangkit sama-sama, kita akan maju sama-sama,” tutup Imansyah Lubis.
—
Website Komikara (http://rumahkomikara.blogspot.com/)
Facebook Pasar Komik Bandung 2014 (http://www.facebook.com/pakoban2014/)
Sumber : http://news.indonesiakreatif.net/pakoban2014/
Pengunjung yang telah berbelanja komik-komik favorit mereka tampak langsung mengambil posisi duduk untuk mengikuti jalannya talkshow pertama. Talkshow pertama itu diisi oleh Komik Fantasteen, Garudayana Saga 3, dan 101 Lika-liku Anak Kos yang dimulai pada pukul 14.00 WIB di panggung utama. Talkshow berikutnya diisi oleh Muslim Show yang sekaligus menuntaskan kegiatan Pakoban2014 di panggung utama.
Pada hari kedua tepatnya Minggu (16/3/14) pegunjung Pakoban2014 tampak lebih ramai, baik di panggung utama maupun di bazar. Di bazar, puluhan penerbit buku komik serta komunitas-komunitas komik ikut langsung memasarkan karya mereka. Dari bazar Pakoban2014 di Grand Floor, pengunjung dapat membeli komik-komik berkualitas buatan anak muda Indonesia. Salah satu yang menjadi favorit pengunjung ialah komik si Juki. Si Juki sendiri, tokoh lucu dan unik yang dilahirkan oleh komikus Faza Meonk. Si Juki, seorang anak laki-laki yang hidup di lingkungan adat Betawi itu tidak hanya melakoni perannya di balik susunan kertas-kertas, ia juga ikut berkicau di media sosial seperti Twitter dan Facebook untuk menyapa penggemarnya atau menyampaikan ide-ide kreatifnya. Melalui buku dan sosial media tersebut, si Juki menjadi salah satu tokoh komik yang sangat berpengaruh di tengah-tengah masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Menggunakan username @JukiHoki, si Juki telah memiliki follower Twitter hingga mencapai angka 47.000 akun.
Selain si Juki terdapat juga stand komik Nusantaranger yang juga berada di Ground Floor Braga City Walk. Nusantaranger adalah salah satu komik yang menceritakan tentang lima pemuda Indonesia yang diberi kekuatan khusus dari lima pulau besar di Indonesia untuk melawan Kelana atau entitas jahat yang ingin menguasai Marcapada. Terlihat banyak pengunjung yang membeli komik Nusantaranger untuk mengetahui rangkaian kisah menariknya.
Beberapa workshop dan talkshow di hari kedua pun tampak lebih ramai. Komunitas pelaku komik juga terlihat saling bertukar pikiran di depan panggung utama. Mereka mengambil kesempatan tersebut untuk saling menginspirasi dan tidak menutup kemungkinan untuk menjalin kolaborasi. Pada pukul 10.00 WIB, di panggung utama terdapat workshop menulis cerita pendek untuk komik. Disambung dengan talkshow mengenai kemampuan membagi waktu dalam berkarya komik dan mengurus waktu-waktu pribadi. Setelah itu, juga terdapat talkshow mengenai HAKI dalam industri kreatif dan talkshow mengenai potensi ekonomi web comic.
Kreator tokoh si Juki, Faza Meonk mengaku sangat menyambut perhelatan komik kali ini. Menurutnya, Pasar Komik Bandung 2014 bisa menjadi mesin pengembang industri komik di Indonesia. Sehingga, tambah Faza, penerbit-penerbit yang ada di Indonesia tertarik untuk ikut berkontribusi dalam menerbitkan komik-komik karya anak bangsa. “Saya sangat percaya jika komikus-komikus tetap konsisten dan terus meningkatkan kualitas, komik-komik Indonesia akan sampai pada masa emasnya,” tutur Faza Meonk kepada Indonesia Kreatif.
Sementara itu, hal serupa juga diungkapkan oleh Imansyah Lubis, ketua penyelenggara Pasar Komik Bandung 2014. “Saat ini, industri komik sedang bagus-bagusnya. Khususnya, sejak dicanangkan oleh pemerintah pada tahun 2005 tentang industri kreatif. Dan pada 2013 lalu, terdapat sub direktorat khusus dalam menampung pergerakan industri komik, animasi, game, dan film yang berada dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Oleh sebab itu, saya melihat banyak sekali kesempatan untuk berkarir di industri komik,” ujar Imansyah kepada Indonesia Kreatif.
Imansyah Lubis mengharapkan kegiatan seperti Pasar Komik Bandung 2014 bisa dilakukan lebih sering dan lebih banyak. “Kita mesti membuat sesering mungkin kegiatan komik seperti Pakoban2014 ini. Kita undang berbagai pelaku kreatif, penikmat komik, dan komunitas-komunitas pecinta Jepang di Indonesia untuk ikut mengerakkan industri komik di Indonesia, jika kita bangkit sama-sama, kita akan maju sama-sama,” tutup Imansyah Lubis.
—
Website Komikara (http://rumahkomikara.blogspot.com/)
Facebook Pasar Komik Bandung 2014 (http://www.facebook.com/pakoban2014/)
Sumber : http://news.indonesiakreatif.net/pakoban2014/