Daging Tumbuh Direct Selling
(arsip makalah gelar komik merdeka Solo 22-25 April 2002)
Oleh : Eko Nugroho
Daging Tumbuh, Yogyakarta
Sebelum membahas tentang sistem dan jaringan distribusi komik Daging Tumbuh, terlebih dahulu perlu dipaparkan mengenai ide dasar terbentuknya kompilasi komik Daging Tumbuh. Bukan terlalu idealis, Daging Tumbuh muncul atas dasar keinginan untuk membuat komik “apa saja” tanpa ada batasan artistik, cerita ataupun aturan standar formal layaknya sebuah komik yang banyak beredar di pasaran. Tapi tidak berarti juga bahwa Daging Tumbuh menentang pasar. Daging Tumbuh hanya membuka diri untuk semua kalangan agar tanpa malu-malu membuat komik untuk menyampaikan ide-idenya lewat komik. Membuat komik dengan gaya sendiri-sendiri; dari orang yang mempunyai latar belakang kesenian (seniman), desainer, mahasiswa teknik, sastrawan, gelandangan, pengamen, ataupun pengangguran sekalipun; dari komik yang tidak “karuan” cerita sampai dengan yang bergaya sastra. Daging Tumbuh selalu ingin mengekspresikan kesegaran-kesegaran baru dalam berkomik dan Daging Tumbuh menyediakan ruang untuk itu.
Lain halnya dengan komik kompilasi yang mempunyai pengisi tetap secara berkala, Daging Tumbuh tiap edisinya bisa berganti-ganti pengisi. Tidak terikat khusus bagi pengisi karya yang pernah dimuat untuk mengisi edisi berikutnya. Biasanya kurang lebih dua bulan sebelum terbit, Daging Tumbuh membuat pengumuman terbuka lewat poster-poster untuk mengundang siapa saja yang mau ikut mengisi Daging Tumbuh. Ketentuan yang ditetapkan hanya ketentuan teknis, seperti karya yang dikirim adalah hasil kopian dan sudah terformat, siap untuk dgandakan. Tema tiap edisi sudah ditentukan dulu dan akan menjadi judul edisi tersebut, tetapi hal ini sebenarnya tidak terlalu penting karena tema boleh direspon maupun tidak direspon sama sekali.
Mengenai jaringan dan sistem distribusi di sini, kami tidak akan banyak bicara idealnya. Sistem dan jaringan distribusi Daging Tumbuh untuk sekarang ini sederhana saja, kami tidak terlalu memusingkan hal itu karena tidak berpikir untuk menjadikan Daging Tumbuh sebuah komik yang perlu promosi besar untuk memperoleh konsumen yang lebih banyak dan harus melakukan surey pasar untuk membuat membuat komik yang diminati pasar. Oplah Daging Tumbuh meningkat tergantung pada rejeki, artinya tergantung pada respon masyarakat yang mulai bisa memilih seleranya sendiri. Makin luasnya jaringan Daging Tumbuh juga sangat berarti bagi meningkatnya respon publik terhadap Daging Tumbuh, meskipun jaringan yang kami buat bukanlah jaringan yang sangat kuat. Tidak ada secara khusus manajer, marketing dan sebagainya. jaringan Daging Tumbuh terbentuk lebih dominan oleh faktor pertemanan dan event seni rupa, event musik, event khusus komik ataupun lewat galeri atau rumah seni yang bersedia membantu publikasinya. Adanya banyak kelompok studi komik dan komunitas komik juga sangat membantu dalam memperluas jaringan Daging Tumbuh.
Jaringan pertemanan seperti ini meski tradisional tapi cukup efektif bagi kami karena tidak banyak menghabiskan energi secara berlebihan; cukup “gethok tular” atau berantai dari teman satu ke taman yang lain. Sayangnya sistem distribusi pertemanan seperti ini sering tidak jelas juga, resikonya barang bisa hilang, tidak kembali lagi, lupa ataupun dihutang. Tapi kami rasa sistem ini masih cukup efektif bagi Daging Tumbuh; menjual langsung lewat galeri seni, distro-distro, rumah seni, warung, perpustakaan, even-even pameran, pentas musik, Pekan Komik ataupun door-to-door. Sistem seperti inilah yang sudah kami lakukan selama ini, kami mungkin tidak banyak mempunyai ide-ide cemerlang atau tahu banyak tentang sistem dan jaringan distribusi yang kuat untuk memperoleh pasar yang luas. Strategi khususnya ataupun promosi berlebihan tidak banyak kami lakukan. Untuk menarik pembeli, kami bisa membuat souvenir yang unik; soundtrack, sticker, post card, emblem dan esok masih berkembang terus. Promosipun sangat minim, paling-paling disebutkan sewaktu ada wawancara, diskusi, lewat teman, komunikasi via email ataupun support aktivitas pameran teman-teman. Kalau mungkin punya ide yang cemerlang untuk membuat sistem dan jaringan distribusi yang hebat, mari kita diskusikan. Tetapi yang jelas kami hidup dari pertemanan, komunitas dan event komik.
website daging tumbuh : http://dgtmb.blogspot.com/
Oleh : Eko Nugroho
Daging Tumbuh, Yogyakarta
Sebelum membahas tentang sistem dan jaringan distribusi komik Daging Tumbuh, terlebih dahulu perlu dipaparkan mengenai ide dasar terbentuknya kompilasi komik Daging Tumbuh. Bukan terlalu idealis, Daging Tumbuh muncul atas dasar keinginan untuk membuat komik “apa saja” tanpa ada batasan artistik, cerita ataupun aturan standar formal layaknya sebuah komik yang banyak beredar di pasaran. Tapi tidak berarti juga bahwa Daging Tumbuh menentang pasar. Daging Tumbuh hanya membuka diri untuk semua kalangan agar tanpa malu-malu membuat komik untuk menyampaikan ide-idenya lewat komik. Membuat komik dengan gaya sendiri-sendiri; dari orang yang mempunyai latar belakang kesenian (seniman), desainer, mahasiswa teknik, sastrawan, gelandangan, pengamen, ataupun pengangguran sekalipun; dari komik yang tidak “karuan” cerita sampai dengan yang bergaya sastra. Daging Tumbuh selalu ingin mengekspresikan kesegaran-kesegaran baru dalam berkomik dan Daging Tumbuh menyediakan ruang untuk itu.
Lain halnya dengan komik kompilasi yang mempunyai pengisi tetap secara berkala, Daging Tumbuh tiap edisinya bisa berganti-ganti pengisi. Tidak terikat khusus bagi pengisi karya yang pernah dimuat untuk mengisi edisi berikutnya. Biasanya kurang lebih dua bulan sebelum terbit, Daging Tumbuh membuat pengumuman terbuka lewat poster-poster untuk mengundang siapa saja yang mau ikut mengisi Daging Tumbuh. Ketentuan yang ditetapkan hanya ketentuan teknis, seperti karya yang dikirim adalah hasil kopian dan sudah terformat, siap untuk dgandakan. Tema tiap edisi sudah ditentukan dulu dan akan menjadi judul edisi tersebut, tetapi hal ini sebenarnya tidak terlalu penting karena tema boleh direspon maupun tidak direspon sama sekali.
Mengenai jaringan dan sistem distribusi di sini, kami tidak akan banyak bicara idealnya. Sistem dan jaringan distribusi Daging Tumbuh untuk sekarang ini sederhana saja, kami tidak terlalu memusingkan hal itu karena tidak berpikir untuk menjadikan Daging Tumbuh sebuah komik yang perlu promosi besar untuk memperoleh konsumen yang lebih banyak dan harus melakukan surey pasar untuk membuat membuat komik yang diminati pasar. Oplah Daging Tumbuh meningkat tergantung pada rejeki, artinya tergantung pada respon masyarakat yang mulai bisa memilih seleranya sendiri. Makin luasnya jaringan Daging Tumbuh juga sangat berarti bagi meningkatnya respon publik terhadap Daging Tumbuh, meskipun jaringan yang kami buat bukanlah jaringan yang sangat kuat. Tidak ada secara khusus manajer, marketing dan sebagainya. jaringan Daging Tumbuh terbentuk lebih dominan oleh faktor pertemanan dan event seni rupa, event musik, event khusus komik ataupun lewat galeri atau rumah seni yang bersedia membantu publikasinya. Adanya banyak kelompok studi komik dan komunitas komik juga sangat membantu dalam memperluas jaringan Daging Tumbuh.
Jaringan pertemanan seperti ini meski tradisional tapi cukup efektif bagi kami karena tidak banyak menghabiskan energi secara berlebihan; cukup “gethok tular” atau berantai dari teman satu ke taman yang lain. Sayangnya sistem distribusi pertemanan seperti ini sering tidak jelas juga, resikonya barang bisa hilang, tidak kembali lagi, lupa ataupun dihutang. Tapi kami rasa sistem ini masih cukup efektif bagi Daging Tumbuh; menjual langsung lewat galeri seni, distro-distro, rumah seni, warung, perpustakaan, even-even pameran, pentas musik, Pekan Komik ataupun door-to-door. Sistem seperti inilah yang sudah kami lakukan selama ini, kami mungkin tidak banyak mempunyai ide-ide cemerlang atau tahu banyak tentang sistem dan jaringan distribusi yang kuat untuk memperoleh pasar yang luas. Strategi khususnya ataupun promosi berlebihan tidak banyak kami lakukan. Untuk menarik pembeli, kami bisa membuat souvenir yang unik; soundtrack, sticker, post card, emblem dan esok masih berkembang terus. Promosipun sangat minim, paling-paling disebutkan sewaktu ada wawancara, diskusi, lewat teman, komunikasi via email ataupun support aktivitas pameran teman-teman. Kalau mungkin punya ide yang cemerlang untuk membuat sistem dan jaringan distribusi yang hebat, mari kita diskusikan. Tetapi yang jelas kami hidup dari pertemanan, komunitas dan event komik.
website daging tumbuh : http://dgtmb.blogspot.com/